REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pelaksanaan launching pemilihan bupati dan wakil Bupati Sukabumi berlangsung sepi. Padahal kegiatan ini menjadi tahapan awal dimulainya rangkaian pilkada yang akan berlangsung pada 9 Desember mendatang.

Acara launching pilkada ini dilakukan di lapangan dekat dengan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cisaat, Rabu (20/5). Dalam kegiatan tersebut tidak tampak kehadiran unsur pimpinan daerah seperti Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) maupun Asisten Daerah (Asda) Setda Pemkab Sukabumi.

Akibatnya, jajaran kursi di depan tamu undangan dibiarkan kosong. Sementara jumlah peserta launching hanya sekitar puluhan orang.‘ ’ Tidak sepi, tapi memang banyak pejabat tidak hadir,’’ ujar Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Dede Heryadi kepada wartawan seusai acara.

Pasalnya, pada waktu yang hampir bersamaan ada kegiatan upacara hari kebangkitan nasional dan hari Kodam di Palabuhanratu. Diakui dia, acara launching ini harus tetap dilakukan pada 20 Mei bersama dengan tujuh daerah lainnya di Jabar yang menggelar pilkada.

Menurut Dede, kurang banyaknya warga dan pejabat yang datang tidak ada hubungan dengan besarnya alokasi dana penyelenggaraan pilkada. Anggaran yang dikucurkan Pemkab Sukabumi untuk KPU mencapai sebesar Rp 48,4 miliar. Dede mengungkapkan, sebagian besar anggaran untuk KPU diperuntukkan untuk tahapan utuh pilkada.

Sementara untuk launching ini dananya berasal dari inisiatif sekretariat KPU. Dede juga menjelaskan dana pilkada dari pemkab Sukabumi belum bisa cair. Namun, informasi yang diperolehnya akan cair pada Rabu siang.

‘’Kegiatan kali ini bukan hanya lanching tahapan, namun mengenalkan maskot pilkada Sukabumi dan lomba lagu pilkada,’’ ujar Dede.

Ikuti Whatsapp Channel Republika