Rabu 20 May 2015 07:40 WIB

Wah, Mahasiswa Papua Serukan Kemerdekaan Papua

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kelompok mahasiswa Papua yang berhimpun dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Surabaya menyerukan kemerdekaan Papua dari Republik Indonesia. Lebih jauh, AMP mendukung Papua bergabung dengan negara-negara etnis Malenesia dalam forum Melanesian Spearhead Group  atau MSG.

MSG merupakan sub-region kawasan Oseania yang menghimpun negara-negara beretnis Malenesia, yakni Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon dan Vanuatu. Juru Bicara AMP Surabaya Waren Magal, dalam siaran persnya menyampaikan, bergabungnya Papua ke Indonesia pada 1963 merupakan praktik penyelewengan kekuasaan oleh segelintir orang.

Menurut Waren, hal tersebut merupakan kecacatan sejarah yang hari ini berbuah penindasana terhadap pribumi tanah Papua. “Pencaplokan yang didasari atas kepentingan politik Indonesia dan ekonomi Amerika Serikat telah memusnahkan sebagian besar Rakyat Papua dan terus menghambat populasi Orang Asli Papua,” ujar Waren.

Waren menyampaikan, AMP Surabaya sepenuhnya mendukung  United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang merupakan repsentasi rakyat papua dalam upaya pemisahan Papua dari Indonesia. ULMWP, menurut Waren, merupakan penyatuan faksi-faksi kelompok yang berjuang untuk kemerdekaan Papua yang tercapai pada Desember 2014 lalu.

Atas dasar tersebut, menurut Waren, AMP Surabaya menyatakan sikap:

1. ULMWP merupakan representasi Rakyat Papua dan kami mendukung penuh keanggotaan West Papua bersama keluarga besar Melanesia dalam Melanesian Spearhead Group (MSG).

2. Rakyat Papua melalui United Liberalition Movement for West Papua (ULMWP) membutuhkan dukungan yang sebesar-besarnya dari rakyat dan pemerintah Melanesia untuk bergabung bersama MSG.

3. Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, Fiji, Solomon Island, dan New Caledonia wajib bersuara demi membebaskan Rakyat Melanesia di West Papua dari Bahaya “Pemusnahan Etnis Melanesia” oleh Negara Republik Indonesia.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement