Selasa 19 May 2015 21:46 WIB

Cinta Produk Dalam Negeri, Senjata Ampuh Hadapi MEA

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Kampanye cinta produk Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kampanye cinta produk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubiyanto Wiyogo mengatakan, senjata utama untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah menggalakkan upaya mencintai produk lokal dan budaya lokal.

"Perempuan sebagai pemain utama dalam mencintai produk-produk dalam negeri. Perempuan harus mendidik anak-anaknya dan keluarganya supaya mencintai produk lokal dalam negeri," ujar Giwo, Senin, (18/5).

Perempuan, kata dia, merupakan agen yang memiliki pengaruh kuat bagi lingkungannya. Jadi pertama ajarkan keluarga sendiri cinta produk lokal, baru setelah itu mengajari lingkungan masyarakat supaya cinta produk lokal. Kalau cinta produk lokal itu tinggi maka produk-produk asing akan sulit bersaing di Indonesia. Sebab masyarakatnya cinta produk lokal.

Strategi selanjutnya, terang Giwo, memperkuat basis ekonomi kerakyatan. Pengusaha harus punya strategi pemasaran supaya bisa bersaing dengan produk MEA.

"Makanya Kowani memberikan berbagai pelatihan agar pengusaha semakin berdaya. Menjelang Kowani Fair para pengusaha kecil juga diberi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produknya dan meningkatkan nilai jualnya."

Salah satu upaya Kowani mendorong pengusaha kecil lokal untuk mampu bersaing dalam MEA, antara lain saat Kowani Fair produk-produk unggulan mereka disosialisasikan.

"Jadi nanti dalam Kowani Fair tidak akan ada produk luar negeri. Kalau sampai ada produk luar negeri akan disweeping tak boleh dipamerkan, sebab ini tujuannya mempromosikan produk-produk lokal agar dikenal," ujar Giwo.

Kowani Fair 2015, lanjutnya,  akan berlangsung pada 21-24 Mei mendatang di Gedung Smesco, Jakarta. Sedikitnya 140 perempuan pengusaha kecil dan menengah dari berbagai daerah akan hadir untuk memperkenalkan berbagai produknya.

Antara lain pengusaha kecil dari  Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Jawa, juga Sumatera. "Dalam acara tersebut akan digalakkan gerakan cinta produk dalam negeri untuk menghadapi MEA," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement