REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku belum menerima laporan soal beredarnya beras palsu dari bahan plastik di masyarakat. Kendati demikian, ia berjanji akan menelusuri keberadaan beras palsu tersebut.
"Saya sedang minta dirjen saya untuk ke pasar melihat informasi adanya beras dari Cina, apalagi beras plastik," ucapnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (19/5).
Rachmat menambahkan, pihaknya juga bakal berkoodinasi dengan Bea Cukai untuk menelusuri asal-usul beras tersebut. Sebab, dikhawatirkan beras itu adalah barang selundupan.
Sebelumnya, seorang warga di Bekasi, Jawa Barat bernama Dewi mengaku mendapat beras palsu. Beras palsu yang diduga terbuat dari plastik sintesis itu ketika dimasak sulit bercampur dengan air. Beras itu dibeli Dewi di pedagang beras seharga Rp 8 ribu per liter.
Kendati demikian, dalam satu liter, tidak semuanya beras palsu. Diduga beras plastik itu sengaja dicampur dengan beras asli.