Selasa 19 May 2015 17:22 WIB

10 Jutawan dan Miliarder Dunia yang Jatuh Miskin (2)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Penyanyi musik country Amerika Willie Nelson
Foto: people.com
Penyanyi musik country Amerika Willie Nelson

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menjadi kaya itu tak mudah! Anda harus mencoba berbagai cara kreatif untuk mempertahankan kesuksesan. Dunia ini penuh dengan godaan, seperti membeli rumah mewah, kapal pesiar dan pesta besar.

Di dunia ini, setidaknya anda bisa belajar dari 10 orang berikut yang awalnya merupakan jutawan dan miliarder yang kemudian bangkrut karena tak memelihara hartanya dengan baik. Dilansir dari My First Class Life, Selasa (19/5).

5. George Foreman

George Foreman terkenal sebagai petinju di televisi dan mencetak penghasilan 250 juta dolar AS. Petinju legendaris ini berada di ambang kebangkrutan total, meskipun dia meraih  medali emas di Olimpiade 1968 di Meksiko. Foreman sangat boros pada seluruh harta kekayaannya pada usia 45 tahun.  Dia pernah satu ring dengan Muhammad Ali.

6. Willie Nelson

Willie Nelson adalah  salah satu nama yang paling dikenal di industri musik country. Nelson juga menerima banyak penghargaan, termasuk 11 Grammy Awards dan tujuh American Music Awards sebagai salah satu seniman paling gemilang yang pernah ada.

Namun, ini adalah berita mengejutkan bahwa ternyata Nelson pernah bangkrut. Dia pernah memiliki utang hingga 17 juta dolar AS. Pada 1990 semua rekeningnya disita oleh IRS untuk membayar utangnya. Nelson juga dipaksa untuk menghasilkan dua album baru dimana 100 persen keuntungannya untuk melunasi sisa utangnya.

7. Bjorgolfur Gudmundsson

Bjorgolfur Gudmundsson adalah jutawan Islandia yang nilai kekayaannya mencapai 1,1 miliar dolar AS. Dia diduga terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan uang, di atas kertas cek, namun tanpa rekening di bank-bank Swiss. Gudmundsson kemudian dipenjara selama satu tahun.

Kabar baiknya adalah Gudmundsson mendapat kesempatan kedua dan ia mampu membangun kembali kekayaannya setelah pindah ke Rusia. Kabar buruknya adalah Islandia ingin dia membayar kembali semua kerugian yang disebabkannya dimasa lalu yang membuat saldo di rekeningnya saat ini nihil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement