REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah warga masyarakat Bali mengeluhkan tingginya harga eceran LPG 3 kilogram yang mencapai Rp 24 ribu. Selain itu, LPG dengan tabung kecil itu juga semakin sulit ditemui di pasaran.
"Saya harus memesan sehari sebelumnya, baru dapat LPG warna hijau," kata pedagang gorengan, Mamah di Denpasar Barat, Senin (18/5).
Kepada Republika, Mamah mengatakan, kelangkaan LPG 3 kilogram sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Bahkan harganya terus naik, hingga sekarang menjadi Rp 24.000 per tabung.
Secara terpisah, pengecer LPG Ketut Mulia mengatakan, harga LPG 3 kilogram memang terus naik karena barangnya semakin langka. Namun kata Mulia, dia menjual LPG 3 kilogram tidak lebih dari Rp 22 ribu per kilogram.
"Barang memang seret, belakangan agak susah didapat," kata Mulia.
Sebagai pengecer sebut Mulia, dia menjual LPG mengikuti harga dari pangkalan. kalau harga belinya naik, sebut Mulia, maka dia juga menaikkan harga jualnya. Tapi akunya, sejak beberapa waktu terakhir, harga LPG 3 kilogram tidak pernah turun.
Sementara di Kabupaten Klungkung, Bali, sejumlah warga juga mengeluhkan sulitnya LPG 3 kilogram. Menurut Wayan Gelgel yang tinggal di Desa Akah, Kecamatan Klungkung, dia sudah berkeliling mencari LPG 3 kilogram, namun tidak ditemukan juga.
"Beberapa SPBU yang biasanya menjadi pengecer, saat saya cari, ternyata tidak punya stok. Saya perlu untuk memasak di rumah," katanya.