Senin 18 May 2015 21:25 WIB

Keraton Kembali Gelar Upacara Labuhan Merapi

Rep: C97/ Red: Yudha Manggala P Putra
Upacara Labuhan Merapi.
Foto: Antarafoto
Upacara Labuhan Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat akan kembali menggelar upacara adat Labuhan Merapi dalam rangka memperingati naik tahta Sultan HB X. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman A Ayu Laksmi Dewi, rangkaian acara dimulai Selasa (19/5) pukul 08.00 WIB.

Diawali dengan penyerahan ubarampe labuhan dari Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat kepada Camat Depok di Pendopo Kecamataan Depok. Ubarampe kemudian diarak para abdi dalem dan camat Depok ke Kecamatan Cangkringan. Pada pukul 09.30 WIB, camat Depok akan menyerahkan uborampe kepada camat Cangkringan di Pendopo Kecamatan Cangkringan.

Lalu camat Cangkringan, kata Ayu, akan menyerahkan ubarampe kepada Juru Kunci Gunung Merapi, Mas Kliwon Suraksohargo atau yang akrab dipanggil Pak Asih.

"Kemudian Uborambe dibawa ke balai labuhan di Kinahrejo dengan pengawalan bregada, abdi dalem, dan masyarakat dengan menggunakan jip melewati Huntap Plosokerep," papar Ayu, Senin (18/5).

Sesampainya di balai labuhan di Kinahrejo (pendopo petilasan Mbah Maridjan), sekitar pukul 11.30 WIB akan diadakan upacara seremonial diselingi fragmen labuhan dan kesenian tradisional jathilan.

Pada malam harinya, pukul 19.00 WIB di Balai Labuhan di Kinahrejo dilakukan doa dan kenduri wilujengan. Dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Dumadining Gunung Merapi oleh Dalang Ki Cermo Suwondo. 

Pada Rabu, mulai pukul 06.00 rangkaian ubarampe akan diarak dalam perjalanan sekitar dua jam menuju ke Bangsal Sri Manganti untuk upacara resmi Labuhan Merapi.

"Ubarampe yang dilabuh berupa sinjang limar satu lembar, sinjang cangkring satu lembar, semekan gadhung satu lembar, semekan gadhung melati satu lembar, paningset udaraga satu lembar, kambil watangan satu biji, seswangen 10 biji, seloratus lisah konyoh satu buntal, yotro tindih dua amplop, destar doromuluk satu lembar," ujar Ayu.

Selain itu Uberambe dilengkapi dengan kembang setaman, nasi tumpeng, ingkung serta serundeng, yang dibagikan kepada setiap pengunjung selesai upacara labuhan.

"Event labuhan Merapi yang sudah menjadi agenda rutin dan hajat Kraton Ngayogyokarto, diharapkan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Baik nusantara maupun mancanegara," kata Ayu.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement