REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini, mengusulkan dibentuknya Koalisi Kemanusiaan Internasional untuk Rohingya. Hal ini mengingat ekses kemanusiaannya sudah menjadi masalah negara-negara lain, seperti kasus pengungsi yang terdampar.
Jazuli mengatakan, jika Pemerintah Myanmar tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah internalnya, sudah saatnya diperlukan intervensi dari negara-negara lain, utamanya negara-negara ASEAN. "Saya usulkan semacam koalisi kemanusiaan internasional untuk Rohingya," kata Jazuli dalam keterengan pers yang diterima Republika, Senin (18/5).
Ia mengatakan menurut Lembaga Urusan Pengungsi PBB, UNHCR, masih ada ribuan pengungsi yang terkatung-katung di perairan Asia Tenggara. Selama beberapa hari terakhir, lebih dari 2000 pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh mendarat di Malaysia dan Indonesia.PBB mengimbau negara-negara Asia Tenggara, terutama Thailand, Malaysia, dan Indonesia agar menaati aturan internasional kelautan dan menyelamatkan pengungsi yang terancam tenggelam atau kelaparan.
Jazuli menyatakan keprihatinnya atas kondisi pengungsi Rohingya Rasa kemanusiaan harus dikedepankan dalam kasus ini. Atas nama kemanusiaan dan hak asasi manusia yang dijunjung tinggi oleh konstitusi (UUD 1945) serta posisi strategis. sudah seharusnya Indonesia mengambil peran, dan respons Pemerintah yang utama adalah memberikan bantuan dan pertolongan.
Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengapresiasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang dengan tegas menyatakan tidak akan mengusir pengungsi Rohingya dan memberikan bantuan kemanusiaan. Jazuli juga mengapresiasi rasa kemanusian warga Aceh yang beberapa waktu lalu turut membantu menyelamatkan 790 pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Aceh. "Inilah kebanggaan (dignity) kita sebagai bangsa, apalagi kita mendengar negara lain menolak para pengungsi ini," kata Jazuli.
Jazuli menyatakan bahwa kunci penyelesaian pengungsi Rohingya ada di negara asalnya, Myanmar. Warga muslim Rohingya yang tertindas di negerinya sendiri, menurut Jazuli, sudah menjadi perhatian dunia internasional. Sebagai sesama negara anggota ASEAN, Indonesia harus mendorong ASEAN untuk mendesak Pemerintah Myanmar menyelesaikan masalah internal negaranya serta tidak melakukan tindakan diskriminitif terhadap etnis Rohingya atas nama kemanusiaan dan HAM. “ASEAN bisa melakukan sidang darurat dan memanggil Myanmar untuk membahas dan mencari solusi masalah ini,” kata Jazuli.