Senin 18 May 2015 06:33 WIB
Vonis Mati Mursi

Ustadz Felix: Selamat kepada Muhammad Mursi

Red: Ilham
Mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi berada di dalam penjara.
Foto: Reuters
Mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi berada di dalam penjara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Felix Siauw ikut berkomentar terkait hukuman mati yang dihadapi mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi. Melalui cuitannya di Twitter, Felix menilai hukuman itu merupakan ganjaran atas keberanian Mursi menjalankan pemerintahannya sesuai agama Allah.

"Selamat kepada Muhammad Mursi | engkau sudah membuat geram kaum dzalim nan pongah, yang tak inginkan kebaikan pada agama Allah ini," kicau Felix melalui akun pribadinya @felixsiauw, pagi ini, Senin (17/5).

Dalam waktu tiga menit, Felix melakukan cuitan bersambung sebanyak tiga kali dan dimulai dengan kata 'selamat kepada Muhammad Mursi'. Kicauannya yang kedua, lelaki berwajah oriental itu mengatakan, apa yang terjadi pada Mursi akan menjadi inspirasi bagi umat Muslim.

"Keputusan atasmu jadi contoh dan inspirasi bagi kami, bahwa perjuangan ini selalu menuntut pengorbanan," tulisnya.

Dalam cuitannya yang ketiga, penulis buku-buku sejarah Islam ini menyatakan Mursi telah berhasil membuat musuh Islam panik. Hal itu terbukti dengan hukuman yang ditimpakan padanya. "Engkau tunjukkan bahwa dengan pengadilan dagelan ini, musuh-musuh tengah panik dan putus asa hadapi dakwah."

Pengadilan Mesir pada Sabtu (16/5) berupaya menjatuhkan hukuman mati kepada mantan presiden Muhammad Mursi dan ratusan anggota kelompok Ikhwanul Muslimin terkait perkara pembobolan penjara pada 2011.

Namun, pengadilan tidak dapat dengan segera melaksanakan putusan tersebut karena sesuai dengan hukum di Mesir, semua hukuman mati harus disetujui otoritas agama tertinggi, Mufti Agung.

Mursi adalah presiden yang digulingkan militer Mesir pasca-unjuk rasa besar-besaran terhadap kekuasaannya pada 2013. Dia juga adalah presiden dukungan kelompok Ikhwanul Muslimin.

Terkait hukuman tersebut, sejumlah kelompok pembela HAM justru menuduh pemerintah yang berkuasa sekarang yang seringkali melakukan kekerasan terhadap pendukung Ikhwanul Muslimin dan juga aktivis sekular.

sumber : Twitter
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement