REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana menegaskan tak ada korupsi maupun skandal di balik penyelenggaran World Expo Milan 2015 atau yang dikenal dengan Milan Expo.
Tim Komunikasi Publik Presiden, Teten Masduki mengatakan, semua dana untuk penyelenggaraan paviliun Indonesia di Milan Expo murni berasal dari pihak swasta.
"Tidak ada korupsi, itu sumbernya dari swasta. Nanti saya lagi minta Menteri Pariwisata dan Menteri Perdagangan yang menjelaskan," kata Teten lewat pesan singkat pada Republika, Ahad (17/5).
Berbicara terpisah, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menjelaskan, sejak awal Pemerintah yang saat itu masih dipimpin Presiden SBY, telah memutuskan untuk tidak mengikuti Milan Expo dengan alasan biaya yang terlalu mahal.
Berkaca pada pengalaman expo serupa di Shanghai, Pemerintah harus mengeluarkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk event tersebut.
Kemudian, lanjut Triawan, setelah mengetahui informasi tersebut, almarhum Didi Petet akhirnya mengajukan diri pada Menteri Pariwisata Marie Elka Pangestu untuk mengambil alih penyelenggaraan dan pendanaan Milan Expo secara swasta. Almarhum jugalah yang berinisiatif mencari sponsor agar acara tersebut bisa terselenggara.
"Jadi tidak benar, ada uang negara maupun komitmen APBN yang digunakan oleh kepanitiaan almarhum Didi Petet, yang disebut oleh Derek Manangka dikorupsi dari dana sebesar 'Rp 80 M dan hanya separuhnya cair' itu," kata Triawan.