REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI-- Tim Laboratorium dan Forensik Polri turun meneliti dan mencari tahu penyebab meledaknya kapal tongkang Sentana IV pengangkut 2.800 Kilo Liter (KL) bahan bakar minyak jenis premium di Sungai Batanghari pada Senin (11/5).
Direktorat Polisi Perairan Polda Jambi meminta bantuan Penyidik Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Selatan untuk meneliti meledaknya Kapal Tongkang Sentana IV, kata Direktur DitPolair Polda Jambi, Kombes Pol Yulius Bambang K, Ahad (17/5).
Tim Labfor palembang telah melakukan penyelidikan terbakarnya kapal tongkang Sentana IV, beberapa sampel barang bukti telah dibawa untuk diteliti. Tim Labfor juga telah melakukan penyelidikan beberapa alat bukti yang telah mereka periksa, kata Yulius Bambang.
Hasil dari penyelidikan Puslabfor di Palembang akan siap pekan depan sebagai bahan penyelidikan dan hasil Puslabfor Palembang adalah untuk mengetahui apakah kejadian meledaknya kapal tongkang Sentana IV, murni kecelakaan kerja atau atau ada penyebab lain.
Untuk mengetahui apakah meledaknya kapal tongkang Sentana IV ini murni kecelakaan atau ada penyebab lain, kita masih menunggu hasil dari Puslabfor Palembang, jelas Yulius Bambang. Untuk diketahui kapal?Tongkang Sentana IV yang mengangkut 2.800 KL Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dari Plaju, Sumatera Selatan, ke terminal BBM Pertamina Jambi, meledak dan terbakar, saat berlabuh di seberang terminal BBM Pertamina, perairan Sungai Batanghari, Kasang.
Kejadian sekitar pukul 01.00 WIB dan akibatnya lambung kapal tongkang menggelembung dan satu orang Anak Buah Kapal (ABK), Fitriadi (40) mengalami luka bakar cukup serius.
Kejadian itu setelah kapal tongkang baru selesai membongkar 2.800 Kl premium di terminal BBM Pertamina Jambi dan selanjutnya tongkang berlabuh di seberang terminal BBM untuk membuang gas yang ada di dalam lambung tangki tongkang hingga meledak dan terbakar.