Ahad 17 May 2015 08:01 WIB

Rencana Pembangunan Masjid Indonesia di Kerajaan Inggris Kekurangan Dana

Wapres JK menerima Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.
Foto: Twitter
Wapres JK menerima Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menaruh perhatian besar atas kehadiran Indonesia Islamic Centre (IIC) London yang berencana memiliki masjid Indonesia di Kerajaan Inggris.

"Bapak Wakil Presiden sangat menaruh perhatian besar dengan keberadaan IIC di London dan berkeinginan untuk mempunyai masjid sendiri," ujar Ketua IIC London Memet P Hasan kepada Antara London, Ahad (17/5).

Memet P Hasan mengatakan Wapres JK sebagai ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) akan mencarikan jalan untuk mewujudkan keinginan masyarakat Indonesia di Inggris guna memiliki masjid di London.

Bersama pengurus IIC lainnya, Berry Natalegawa serta Ustad Hamin, Memet P Hasan yang mengadakan pertemuan dengan Wakpres di rumah putri Jusuf Kalla, Lisa, diperkenalkan para pengurus IIC London.

"Kami menyampaikan tujuan IIC London sebagai pusat pembelajaran agama Islam, ibadah dan peringatan hari-hari besar Islam khususnya untuk masyarakat muslim Indonesia di London dan sekitarnya," ujar Memet.

Dia menambahkan, dengan mendirikan suatu Islamic Centre yang memiliki masjid, pihaknya bisa membantu anak-anak dalam kelas kelas belajar, perpustakaan, muslim shop dan kantin Indonesia.

Memet juga menyampaikan keberadaan IIC London dalam memberikan pengertian kepada masyarakat dan pemerintah Inggris bahwa Islam adalah agama yang damai, menghargai perbedaan nilai-nilai bermasyarakat dan toleransi terhadap agama lain, antikekerasan, ektrimisme dan terorisme.

Kepada Wakpres Memet juga menyampaikan program kerja IIC London yang berada di daerah Colindale, London, dalam menggalang dana untuk mendirikan Masjid IIC London.

Dikatakannya selain itu IIC yang berada di daerah Colindale, London, pihaknya harus merelokasi properti yang saat ini dimiliki di daerah pemukiman ke lokasi peruntukan sesuai kegiatan IIC London.

Nilai properti tersebut mencapai 400 ribu poundsterling atau sekitar Rp 8,25 miliar dengan relokasi dengan membeli dan merenovasi gedung senilai 1,25 juta pounds (Rp 25,6 miliar), sehingga masih dibutuhkan dana 850 ribu pounds.

Sebelumnya, IIC London menyampaikan 'hard copy' Proposal IIC-London kepada Wakpres Jusuf Kalla. Mereka berharap dapat menyampaikan kepada para pihak di Indonesia untuk membantu mewujudkan cita-cita IIC-London untuk memiliki suatu Islamic Centre tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement