Jumat 15 May 2015 17:11 WIB

Golkar Makin Bergejolak Jika Salah Satu Kubu Ikut Pilkada

Rep: c36/ Red: Joko Sadewo
Yunarto Wijaya
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Yunarto Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pengamat Politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya,  mengatakan Partai Golkar tidak hanya membutuhkan legalitas agar bisa melaju ke Pilkada 2015. Golkar  harus mulai memperkuat hubungan internal demi kelangsungan jangka panjang partai.

“Memang legalitas itu penting. Dalam konteks konflik kepengurusan saat ini, legalitas dibutuhkan agar bisa mengikuti pilkada. Namun, pilkada tidak butuh sekedar legalitas. Harus dipikirkan strategi kekuatan partai secara jangka panjang,” jelasnya saat dihubungi Republika Online (ROL), Jumat (15/5).

Dengan pengakuan keabsahan secara hukum, kata dia, Golkar segera bisa memastikan diri ikut dalam pilkada. Tetapi dia mengingatkan jika legalitas hanya diberikan kepada salah satu pihak yang bersengketa.

Hal itulah yang dikhawatirkan berpeluang memecah partai secara keseluruhan dalam proses Pilkada 2015. Sebab, masih ada pihak yang belum terwakili dengan pemberian legalitas kepada salah satu pihak.

“Jika dilanjutkan dan Goklar maju dalam proses pilkada, justru  secara keseluruhan partai belum bisa bersatu. Ada kemungkinan  internal partai bergejolak selama proses pilkada. Kondisi ini bisa melemahkan kekuatan mobilisasi partai secara keseluruhan,”  kata dia.

Karena itu, dia menyarankan agar Golkar tetap memperkuat hubungan internal partai sebelum keputusan peradilan yang inkrah ditetapkan.  Jika Golkar mampu melakukan islah, hal itu dianggap lebih baik.

Baik konsolidasi maupun islah, kata Yunarto, mampu mengakomodasi keinginan dua kubu. Selain itu, bisa dirumuskan pula strategi mobilisasi partai untuk menghadapi Pilkada.

“Sebaiknya elit partai mulai memikirkan pentingnya mengambil jalan tengah demi kepentingan jangka panjang partai.  Islah perlu dipikirkan agar mobilisasi internal partai lebih solid,” pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement