REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Pembangunan Karakter Bangsa Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Nasional Mohammad Nasih meyerukan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk melakukan gerakan aksi berdemonstrasi menanggapi situasi nasional yang makin buruk.
"Wahai mahasiswa Indonesia, bersatulah! Turunlah ke jalan pada 20 Mei. Bela rakyatmu. Jangan biarkan mereka ditindas pemimpin mereka sendiri," ujar Nasih dalam keterangan tertulisnya kepada ROL, Kamis (14/5).
Nasih memilih tanggal 20 Mei karena dia beranggapan momentum tersebut merupakan gerakan reformasi. Reformasi adalah momentum perbaikan.
Momentum itu harus dimanfaatkan untuk menggerakkan kembali perbaikan dalam tatanan kenegaraan yang rusak berat sekarang ini, jelasnya.
Doktor Ilmu Politik tersebut mengatakan mahasiswa adalah inti gerakan. Jika mahasiswa bergerak, yang lain mungkin akan ikut bergerak.
Jika mahasiswa melempem, maka pasti yang lain akan lebih parah. Karena itu, yang harus digerakkan dulu adalah mahasiswa.
Nasih mengungkapkan seruan aksi tersebut berusaha membidik isu situasi nasional yang semakin buruk. "Isu besarnya adalah situasi nasional yang makin buruk. Pemerintahan yang lemah dan menambah persoalan. Ganti pemimpin nasional yang kuat dan bisa menggunaan kewibawaan untuk membangun negara," ungkap dia