Kamis 14 May 2015 20:08 WIB

Pengamat: Komunikasi Politik SBY Belum Cair

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya pada pembukaan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya pada pembukaan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Partai Demokrat memang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan beberapa pimpinan partai politik. Namun, minimnya kehadiran ketua umum partai menjadi sorotan tersendiri untuk Susilo Bambang Yudoyono (SBY) sebagai ketua umum Demokrat.

Pengamat politik, Siti Zuhro menilai meskipun berhasil menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kongres Demokrat, namun hal itu belum cukup melegakan untuk politik nasional. Sebab, kongres yang berlangsung selama dua hari tersebut tidak dihadiri oleh ketua umum partai besar lainnya seperti Ketum PDIP, Megawati, maupun ketum partai lainnya.

Hanya beberapa ketum yang hadir di kongres tersebut, antara lain, Zulkifli Hasan (PAN), Romahurmuziy (PPP hasil muktamar Surabaya), Wiranto (Hanura), Agung Laksono (Golkar munas Ancol) dan Sutiyoso (PKPI).

"Secara umum belum cukup melegakan karena belum cairnya komunikasi SBY-Megawati, dan SBY dengan ketua-ketua umum partai lainnya," katanya Republika, Kamis (14/5).

Zuhro menambahkan, ketidakhadiran ketum parpol lain di kongres Demokrat bisa diterjemahkan bahwa dalam munas atau kongres parpol lain, SBY sebagai ketum Demokrat juga tidak hadir.

SBY senantiasa mewakilkan ketua harian atau pengurus lainnya. Dalam konteks etika atau tatakrama politik, imbuh Zuhro, mensyaratkan bahwa sesama pimpinan parpol harus menjaga komunikasi dan silaturahim politik.

"Kalau ada tokoh politik yang tak suka melakukan silaturahmi, maka jangan salahkan kalau orang lain pun tak melakukan juga," kata Zuhro.

Kondisi ini menegaskan bahwa sebagai mantan partai penguasa, Demokrat belum cukup memukau sesama parpol lain untuk memimpin saat ini. Zuhro membandingka dengan apa yang dilakukan ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.

Dalam pelantikan PAN beberapa waktu lalu, selain Jokowi, sebagian besar ketum partai hadir memenuhi undangan partai berlambang matahari itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement