REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro ingin mencari figur Direktur Jenderal Pajak terbaik yang mampu melaksanakan tugas mengawal penerimaan dan memberikan perlindungan terhadap industri dalam negeri.
"Seperti superman, pokoknya kita cari yang terbaik. Khususnya dari semua fungsi bea cukai, penerimaan maupun perlindungan industri dalam negeri," katanya di Jakarta, Rabu.
Bambang optimistis figur yang berpengalaman seperti itu dapat ditemukan melalui proses seleksi terbuka yang dilakukan Kementerian Keuangan sejak Selasa (28/4), untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Agung Kuswandono.
Sebelumnya, Panitia Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Tahun 2015 menyatakan sebanyak 14 peserta telah lolos dari tahapan seleksi administrasi.
Para peserta kemudian mengikuti proses seleksi selanjutnya, yaitu Assessment Center dan Penulisan Makalah pada Senin (11/5) dan Selasa (12/5). Setelah itu, mereka dijadwalkan mengikuti tahapan Uji Kelayakan Publik.
Untuk itu, masyarakat yang mengetahui latar belakang para peserta seleksi terbuka ini diharapkan memberikan masukan hingga Senin (18/5), karena akan digunakan panitia sebagai pertimbangan dalam melakukan seleksi.
Dari 14 peserta tersebut, sebanyak sembilan orang tercatat berasal dari internal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, mereka adalah Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta, Hendra Prasmono, Heru Pambudi, Iyan Rubiyanto, Kushari Suprianto, Marisi Zainuddin Sihotang, Muhammad Sigit, Oentarto Wibowo dan Rahmat Subagio.
Sedangkan lima orang yang bukan berasal dari lingkungan bea dan cukai antara lain Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Pol Johny Mangasi Samosir dan Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat Mayjen TNI Meris Wiryadi.
Selain itu, tenaga ahli untuk Perjanjian Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Syafri Adnan Baharuddin, Analis Kebijakan Utama Bidang Keamanan Staf Ahli Kapolri V Sambudiyono dan Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Susiwijono.
Khusus untuk Syafri yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk WTO ini sebelumnya pernah mengikuti seleksi terbuka bagi jabatan Direktur Jenderal Pajak serta menjalani uji kepatutan dan kelayakan calon anggota BPK.
Sementara, Susiwijono juga tercatat ikut lulus seleksi administrasi dan berhak mengikuti proses seleksi selanjutnya, padahal dirinya baru saja mengikuti seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi madya dan dilantik pada Februari 2015.
Sebelum menjabat sebagai staf ahli yang berada dalam lingkup Sekretariat Jenderal, Susiwijono lama berkarir di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan jabatan akhirnya adalah Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan pernah melakukan seleksi terbuka pengisian jabatan eselon satu untuk posisi Direktur Jenderal Pajak, Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan Staf Ahli Menteri Keuangan.