REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax pada awal Mei lalu dari Rp 8.600 per liter menjadi Rp 8.800 per liter, tidak mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar tersebut.
Asisten Manajer External Relations Pertamina Marketing Operation Regional V Heppy Wulansari mengatakan kenaikan harga Pertamax tersebut tidak berdampak besar terhadap konsumsi masyarakat, seperti migrasi dari Pertamax ke Premium.
"Saya belum melihat adanya penurunan konsumsi terhadap Pertamax setelah adanya kenaikan harga pada awal Mei lalu. Justru dalam beberapa bulan terakhir setelah ada kenaikan harga Premium, tingkat konsumsi Pertamax naik, rata-rata menjadi 108 kiloliter per hari," ujarnya di Malang, Rabu (13/5).
Padahal sebelumnya konsumsi Pertamax di Malang Raya hanya 32 kiloliter per hari sehingga ada kenaikan persentase tingkat konsumsi sekitar 238 persen.