REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ombudsman Nusa Tenggara Barat (NTB)menilai pelaksanaan Ujian Nasional 2015 di semua tingkatan tidak berjalan dengan baik. Masih ada kebocoran dan beredarnya lembaran yang diduga soal dan kunci jawaban.
“Pelaksanaan Ujian Nasional terganggu pelaksanaannya dan tidak terjaga dengan baik,” ujar Ketua Ombudsman NTB Adhar Hakim kepada wartawan di Kota Mataram seusai melakukan rapat koordinasi dengan Polda NTB dan Polres Mataram, Rabu (13/5).
Ia menilai ada pihak-pihak yang sengaja membuat pelaksanaan UN menjadi tidak tertib. Pihaknya menemukan lembaran yang diduga soal dan kunci jawaban UN. Bahkan, setelah diklarifikasi lembaran tersebut diakui oleh siswa sebagai kunci jawaban dan soal yang sama dengan aslinya.
Ia menuturkan, modus beredarnya lembaran yang diduga soal dan kunci jawaban didahului dengan bocornya soal ujian. Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyampaikan temuan tersebut dan mengirimkan data kepada pusat untuk ditindaklanjuti.
Adhar mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan kementerian pendidikan untuk mengklarifikasi beredarnya lembaran soal dan kunci jawaban apakah asli atau tidak. “Ini bahan intropeksi bersama agar hal tersebut tidak terulang,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan panitia pelaksana UN bisa menjaga agar kejadian beredarnya lembaran yang diduga soal dan kunci jawaban tidak terulang. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepolisian bisa menindaklanjuti temuan tersebut.