REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai PKB Syaiful Bahri Anshori mengatakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan akses pada pers asing untuk meliput dan memberitakan Papua adalah langkah bagus.
Namun dia mengingatkan pemerintah harus hati-hati atas keputusan tersebut. Karena menurutnya, akses wartawan asing, bisa melahirkan berita-berita Papua yang berkonten provokatif di dunia internasional.
Berita provokatif yang dimaksud Syaiful adalah soal perbedaan perspektif dan publikasi perihal aparat yang ada di Papua dan kondisi masyarakat Papua sendiri. "Misalnya, jika ada aparat Indonesia yang terbunuh di sana, dianggap biasa. Tapi jika ada suku Papua yang meninggal, berita itu langsung jadi berita internasional," kata Syaiful pada Republika, Rabu (13/5).
Namun terlepas dari hal tersebut, Syaiful menilai positif pada putusan Jokowi tersebut. "Langkah bagus itu (akses pers asing) karena kita bisa melihat secara nyata keadaan Papua. Tapi, tetap hati-hati pada berita mereka (asing) yang provokatif," kata Syaiful.
Menurutnya, pemeberian akses pada wartawan asing harus tetap diiringi dengan aturan-aturan yang sesuai. Hal ini, kata dia, bertujuan agar realitas yang terjadi pada masyarakat Papua tidak dieksploitasi begitu saja.
"Karena banyak pemeberitaan soal Papua yang kadang didramatisir," ungkap Syaiful. Dengan keputusan Jokowi itu juga, lanjutnya, aparat keamanan yang berada di Papua harus siap mengawal, baik jurnalis asing, maupun masyarakat Papua sendiri.