Rabu 13 May 2015 12:38 WIB

Banjir Pinangan, Bupati Dedi tak Mau Tinggalkan Purwakarta

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Foto: Republika/Raisan Al Faris
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi tidak akan tergoda dengan banyaknya pinangan untuk menjadi kepala daerah lain di Jawa Barat. Pasalnya, Dedi ingin fokus membangun Purwakarta dan menyelesaikan masa jabatannya.

"Masih ada tiga tahun lagi memimpin Purwakarta. Tugas saya kerja, maka saya akan selesaikan tugas tersebut," ujar Dedi, Rabu (13/5).

Dedi membeberkan, masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Seperti, pembangunan infrastruktur. Selain itu, keinginan terbesarnya yakni membawa masyarakat Purwakarta jadi warga yang istimewa.

Istimewa menurut dia adalah masyarakat bisa menikmati pendidikan gratis, kesehatan gratis, serta layanan-layanan publik lainnya ditingkatkan. Dengan pelayanan yang maksimal dari pemerintah daerah, maka masyarakat Purwakarta semakin istimewa.

"Saya cinta masyarakat Purwakarta, makanya saya ingin mengistimewakannya," ujarnya.

Untuk diketahui, popularitas Dedi Mulyadi di Jawa Barat sudah tak diragukan lagi. Bupati yang gemar mengenakan ikat kepala dan baju khas sunda ini ternyata banyak dilamar warga dari daerah tetangga. Pinangan untuk memimpin itu datang dari warga Subang, Karawang, Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, bahkan sampai Kabupaten Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement