Selasa 12 May 2015 20:08 WIB

Kerap Byar Pet, PLN Sebaiknya 'Dipecah'

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mati lampu/ilustrasi
Foto: wikipedia
Mati lampu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubenur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan PT PLN (persero) dipecah menjadi beberapa bagian berdasarkan regional. Hal ini, lanjut Syahrul, lantaran selama ini PLN dinilai belum optimal dalam mendistribusikan listrik dikarenakan jauhnya pusat pemerintahan.

"Ada masalah energi yang memang menjadi masalah utama yang kelihatannya terlalu jauh. Kami selalu sebut PLN terlalu jauh dari pada Gubernur. Kenapa sih enggak dipecah saja dan dikoordinir. Mungkin PLN dibagi empat-lima. Kok Pelindo bisa, Telkom bisa, sehingga energi tidak lagi menjadi sumber masalah," jelas Syahrul, Selasa (11/5).

Lebih lanjut Syahrul menyebut bahwa energi menajdi kunci untuk kemajuan industri. Dengan membagi PLN berdasarkan regional, dia menilai, PLN akan bisa lebih fokus dan lebih baik dalam mendistribusikan listrik.

"Di Indonesia ini ada problem interkoneksi yang menjadi sangat vital. Kami satu dengan lain tidak bisa berhubungan dengan safe dengan cukup cepat. Papua begitu jauh rasanya. Lebih jauh kami mengirim sapi ke DKI, daripada impor dari Australia. Berarti ada interkoneksi yang harus kami susun bersama, kami siap, Papua, Aceh siap, kita hubungkan," lanjut Syahrul.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengaku usulan ini sudah pernah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. "Usulan bagus untuk dipertimbangkan itu. Presiden sudah dengar kok, itu kan sudah kesekian kali," ujar Andrinof.

Saat ini, lanjut Andrinof, pemerintah sedang mengkaji dan menyiapkan beberapa opsi. Beberapa opsi yang disiapkan antara lain, desentralisasi manajemen PLN dan pembagian divisi regional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement