Selasa 12 May 2015 03:47 WIB

Risma Kampanyekan Diet Kantung Plastik

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indah Wulandari
Tri Rismaharini - Walikota Surabaya
Foto: Republika/ Wihdan
Tri Rismaharini - Walikota Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sampah merupakan tantangan penting yang dihadapi pemerintah kota-kota metropolitan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

Manajemen sampah yang baik oleh pemerintah dan budaya sadar lingkungan masyarat, menjadi dua syarat yang harus dipenuhi sebuah kota agar nyaman dan sehat untuk ditinggali warga.  

Di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini selalu memberikan perhatian lebih terhadap urusan sampah. Selain meningkatkan kualitas pengelolaan sampah, Pemerintah Kota Surabaya juga getol mengampanyekan budaya bersih lingkungan kepada warga.

Terbaru, Pemerintah Kota Surabaya,  bersama dengan sejumlah perusahaan, kembali menggelar lomba kebersihan Merdeka dari Sampah (MDS) 2015. Lomba kebersihan tingkat RT di seluruh kelurahan ini diluncurkan Wali Kota di kantor Pemkot Surabaya, Senin (11/5).

Risma, sapaan sang Wali Kota, dalam sambutannya melaporkan, setiap tahun, penurunan volume sampah di Surabaya rata-rata mencapai 10 persen.

Hal tersebut, menurut dia, salah satunya karena keberhasilan Pemkot Surabaya mengendalikan laju sampah melalui kreativitas mendaur ulang oleh warga.  

“Karenanya, ini harus terus kita gerakkan. Kita harus terus kerja keras. Sekarang, beberapa sampah pasar yang ke TPA Benowo, tinggal 20 persen. Sampah dari pasar Keputran, DTC juga Kapas Krampung, 80 persen sudah diolah,” ujar Risma.

“Sampah plastik itu menakutkan karena selama puluhan tahun susah sekali terurai. Karena itu, mari kampanye batasi penggunaan plastik. Nanti ketika Car Free Day, kita sosialisasi ke pedagang kaki lima (PKL) tentang pembatasan plastik ini,” ujar mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya itu.

Dalam kesempatan tersebut, Risma juga mengumumkan bahwa lomba kebersihan “Merdeka dari Sampah 2015” tidak hanya diperuntukkan bagi warga antar RT di Surabaya. Lomba, menurut Risma, juga dibuat untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Nantinya, menurut Risma, kebersihan lingkungan tempat kerja SKPD juga dinilai.

“Nanti seluruh SKPD dinilai. Ini juga bagian dari lomba Merdeka dari Sampah.  Saya hanya minta bersih. Saya harap fasilitator dan kader lingkungan ikut men-training di kecamatan masing-masing,” kata Risma.

Lomba kebersihan Merdeka dari Sampah 2015, yang berhadiah total Rp 250 juta, terbagi dalam tiga kategori.

Kategori tersebut adalah kampung MDS 2015 dengan empat subkategori, yakni partisipasi terbaik, pemilahan sampah terbaik, penghijauan terbaik, dan sanitasi terbaik.

Selain itu, kategori lainnya adalah Pejuang Lingkungan MDS 2015 dan road show terbaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement