REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat melirik energi angin pantai selatan untuk memproduksi listrik. "Sekarang muncul Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) memanfaatkan energi angin," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Senin (11/5).
Jabar sendiri, ujarnya, tergolong provinsi yang kaya akan energi terbarukan seperti air, geothermal, termasuk angin.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar Sumarwan HS, Jabar juga memiliki potensi untuk mengembangkan PLTB. Saat ini sedang dikembangkan pemanfaatan angin di wilayah Ciemas, Sukabumi.
"Sedang dibangun di Sukabumi sebesar 10 MW. Ini swasta yang membangun," katanya.
Menurut Sumarwan, pemanfaatan energi angin terbilang sangat murah. Namun, dihadapkan banyak tantangan. Sebelum dibangun PLTB tersebut, membutuhkan sebuah kajian mendalam soal potensi angin di suatu kawasan. Kajian ini, butuh waktu paling cepat selama setahun.
"Sampai saat ini belum ada data akurat soal hitungan potensi angin. Untuk menghitungnya dibutuhkan lorong angin. Kajiannya biasa dilakukan oleh Lapan," katanya.
Selain itu, kata dia, peralatan PLTB juga cukup mahal. Kualitas peralatan harus menjadi perhatian utama, dan diwajibkan untuk tahan korosi. Hal tersebut mejadi sebuah syarat mengingat pemasangannya berada di wilayah pantai sehingga kerap terkena air laut yang kaya akan kandungan garam.
Tantangan lainnya, kata dia, adalah dari sisi jaringan. Dibutuhkan jaringan yang panjang untuk menyalurkan hasil energi listrik kepada masyarakat.
"PLTB berada di pantai sehingga butuh jaringan yang panjang. Dan ini menjadikannya mahal," kata Sumarwan.