Senin 11 May 2015 21:40 WIB

Moeldoko: TNI-Polri tidak Boleh Retak

Panglima TNI Jenderal Moeldoko salam komando bersama Presiden Jokowi.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko salam komando bersama Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan bahwa sinergi dan solidaritas TNI dan Polri harus senantiasa terjaga. Penguatan sinergitas perlu sehingga ego sektoral wajib dihilangkan.

"Tidak ada operasi yang berhasil dijalankan sendiri-sendiri, tetapi harus bersama-sama. Prajurit TNI dan Polri adalah pilar negara dan menjadi tulang punggung, jadi tidak boleh retak sedikit pun," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat memberikan pengarahan kepada 2.039 anggota TNI dan Polri di Markas Yonif 700/Raider di Makassar, Senin (11/5).

Ia menegaskan bahwa prajurit TNI dan Polri memiliki satu tujuan dan misi, yakni menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal senada dikemukakan Jenderal Pol Badroddin Haiti.

Menurut Kapolri, tugas TNI dan Polri ke depan semakin berat. Sebab, menurutnya, tidak lagi berperang secara fisik, tetapi harus menghadapi perang ideologi dengan adanya paham yang dapat memecah persatuan dan kesatuan.

Selain itu, persoalan ekonomi juga menjadi tantangan berat karena dapat mempengaruhi stabilitas nasional. Potensi konflik sosial semakin rentan terjadi, kata Kapolri, termasuk di Sulawesi yang potensi konfliknya cukup tinggi.

"TNI bersama Polri menjaga Negara Kesatuan RI," ujar Badrodin.

Namun, kata Kapolri, hal itu tidak perlu dirisaukan karena sudah ada instrumen hukum mulai dari undang-undang sampai petunjuk teknisnya. Selain itu, sudah dibentuk tim-tim terpadu antara Pemda, TNI, dan Polri di daerah yang harus terus diaktifkan untuk menghadapi persoalan ekonomi di lapangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement