REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polresta Banjarmasin sedang mendalami kasus kapal fery penyeberangan yang terbakar pada Jumat (8/5) siang.
"Kami lakukan pemeriksaan intensif terhadap para saksi utama dalam peristiwa terbakarnya kapal fery itu," ucap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Drs Wahyono MH di Banjarmasin, Sabtu (9/5).
Ia mengatakan ada bebera saksi yang diperiksa secara intensif di antaranya penumpang kapal fery atas nama Ihsan yang diduga membawa derigen yang berisikan bensin.
Selanjutnya, pemilik kapal fery Asmani dan Juragan kapal fery yang diketahui bernama Sahrudi sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Sat Polair.
Wahyono juga mengatakan Ihsan diperiksa karena membawa bensin sedangkan untuk juragan kapal Sahrudi diperiksa terkait apakah memenuhi standart pelayaran dan bagaiman pola pengaturan terhadap penumpang yg membawa barang-barang mudah terbakar.
"Yang jelas pemeriksaan ini untuk mengetahui sejauh mana faktor kelalaian mereka yang mengakibatkan kapal fery itu terbakar," tutur orang nomor satu di lingkungan Polresta Banjarmasin itu.
Wahyono terus mengatakan kasus ini terus dilakukan penyidikan karena belum seluruhnya saksi dapat diperiksa dari pihak penumpang diperkirakan masih shok.
Untuk diketahui, kejadian fery terbakar itu terjadi pada Jumat (8/5) siang sekitar pukul 11.30 Wita saat umat Islam bersiap-siap untuk melaksanakan Salat Jumat.
Kapal fery yang terbakar itu diketahui memilki nama KM.Berkat dengan rute Halinai - Mantuil Banjarmasin Selatan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kronologis kejadian pada saat itu kapal fery membawa penumpang dan lima unit sepeda motor menyeberang dari Mantuil ke Pulau Astra Bina.
Pada saat melakukan penyeberangan tiba-tiba kapal fery tesebut terbakar pada posisi bagian belakang buritan kapal dan dengan cepat membesar karena kapal terbuat dari bahan kayu mudah terbakar.
Lanjutnya, api yg diduga berasal dari barang bawaan salah satu penumpang itu dengan cepat membakar seluruh bagian kapal sehingga semua penumpang yang berada di dalam fery langsung melompat ke sungai guna menyelamatkan diri.
Dalam peristiwa tersebut satu penumpang atas nama Suyitno meninggal dunia karena tenggelam di sungai dekat dengan tempat kejadian.