Sabtu 09 May 2015 21:42 WIB

Kelinci Hutan Serbu Ladang di Lebak

Ilustrasi ladang
Foto: Dedhez Anggara_ Antara
Ilustrasi ladang

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Puluhan kelinci hutan menyerbu ladang penduduk Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten. Kelici hutan memakan berbagai macam tanaman di daerah itu. "Semua tanaman jagung, kacang tanah dan ketimun rusak dimakan kelinci hutan," kata Marjono, warga Kecamatan Cimarga, Sabtu (9/5).

Ia mengatakan, kawanan kelinci hutan tersebut beraksi pada dini hari hingga subuh, sehingga tanaman palawija dan sayur-sayuran terancam tidak bisa dipanen. Bahkan, tanaman kacang tanah sepekan akan dipanen kondisinya rusak parah akibat dimakan kelinci hutan tersebut.

"Kami menanam jagung, tapi kini batang tanaman tidak tumbuh karena batang pohon rusak," katanya.

Menurut dia, serangan kelinci hutan terjadi sejak beberapa pekan terakhir akibat kerusakan hutan di daerah itu. Saat ini, areal pegunungan dan kawasan hutan sebagai habitatnya menjadi lokasi eksploitasi pertambangan pasir darat. Karena itu, kumpulan kelinci hutan masuk ke ladang-ladang warga untuk mencari makanan.

"Kami menduga kelinci hutan itu kelaparan akibat kerusakan di habitatnya," katanya.

Begitu juga Rohman, seorang warga Pasir Rokok, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, mengaku tanaman kacang tanahnya seluas satu hektare siap panen kondisinya rusak akibat dimakan kelinci hutan. Tanaman lainya juga dirusak kelinci di antaranya adalah singkong, jagung, talas, kedelai, ketimun dan ubi jalar. Kemungkinan tanaman yang rusak dipastikan produktivitasnya menurun akibat serangan kawanan kelinci itu.

Untuk mencegah kerusakan tanaman, warga melakukan ronda hingga malam hari. Diperkirakan kelinci berjumlah 30-40 ekor itu menyerbu ladang warga sekitar pukul 03.00 WIB sampai 05.00 WIB. Serangan kelinci hutan itu sering berpindah-pindah sehingga dapat merugikan pendapatan petani.

"Kami dipastikan mengalami kerugian karena tanaman kacang tanah yang siap dipanen rusak akibat dimakan kelinci itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement