Sabtu 09 May 2015 12:53 WIB

Sabda Raja tak Bisa Ditarik Kembali

Rep: c32/ Red: Didi Purwadi
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HBX (kiri) memberikan penjelasan kepada sejumlah tokoh masyarakat dan wartawan di Yogyakarta, Jumat (8/5).
Foto: Antara/Regina Safri
Raja Yogyakarta, Sri Sultan HBX (kiri) memberikan penjelasan kepada sejumlah tokoh masyarakat dan wartawan di Yogyakarta, Jumat (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sultan Hamengkubawono X telah mengeluarkan Sabda Raja dengan ketentuan beberapa perubahan tradisi di dalamnya. Namun dengan keluarnya Sabda Raja tersebut, banyak polemik yang muncul akibat perubahan tradisi tersebut.

“Jika Sultan konsisten, maka Sabda Raja tidak mungkin akan ditarik kembali,” ungkap sejarawan dari Universitas Gajah Mada (UGM), Sri Menggana, kepada Republika.co.id. Maka menurutnya, walaupun ada banyak orang yang berbeda pendapat menyanggah Sabda Raja, tidak akan mungkin membuat Sultan menarik kembali sabdanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sabda raja atau titah raja dalam Kerajaan Jawa sama halnya dengan titah dewa. Keadaan tersebutlah yang menurut Sri tidak mungkin akan ditarik kembali oleh Sultan.

Namun, menurutnya jika dirasa sabda raja tersebut memang dirasa banyak menuai polemik, raja dengan kewenangan yang ia miliki bisa menghapusnya. “Tapi caranya hanya dengan mengeluarkan sabda tama selanjutnya, bukan menarik kembali sabda tersebut,” jelas Sri.

Ia juga menambahkan, untuk mengeluarkan sabda tama tersebut hanya yang memiliki kekuasaan tertinggi juga yang dapat menggunakannya. “Kalau GKR Pembayun bisa menjadi Ratu, maka dia mempunyai hak untuk mengeluarkan sabda tama jika memang ia ingin mengubah kembali sabda raja tersebut,” kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement