REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya pembangunan gedung-gedung utamanya di wilayah perkotaan menuntut adanya sistem pengelolaan yang baik dan efektif. Sebab, pengelolaan gedung harusnya memperhatikan keberlangsungan lingkungan, tak terkecuali untuk bangunan-bangunan publik.
"Permasalahan yang akan dihadapi di bidang pengelolaan properti ke depannya terkait dengan perkembangan fisik dan tipe bangunan yang ada dengan segala karakteristiknya," kata Direktur GMT Property Management Roby Kadati dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (7/5).
Pendampingan pengelolaan bisa dimulai dari aspek desain bangunan, penggunaan material, hingga teknologi bangunan yang saat ini berkembang sangat pesat seiring maraknya konsep green building.
Roby menambahkan, perkembangan konsep green building mengharuskan pengelola properti agar terus dan selalu menyesuaikan diri dengan kelestarian lingkungan yang juga ditunjang dengan kemampuan beradaptasi serta ditunjang dengan peralatan dan sistem yang memadai.
GMT Property Management merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan bangunan. Berdiri sejak Juni 2003 yang hingga sekarang telah dipercaya untuk mengelola berbagai properti yang ada di Indonesia antara lain, residence kawasan, apartemen, perkantoran, mal, bandara komersial dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan yang melibatkan para kepala sekolah dasar dan guru penanggung jawab tersebut, Kasi Dinas Pendidikan Kecamatan Menteng Zaenal Muttaqin mengapresiasi perhatian perusahaan pada pengelolaan bangunan sekolah.
Menurutnya pengelolaan bangunan harus diperhatikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang efektif. "Kita harapkan kegiatan seperti ini dapat diperluas karena sangat bermanfaat dan praktis dalam mengelola pemeliharaan, pengelolaan bangunan dan lingkungan sekolah," ungkap Zaenal.
Selain sosialisasi dan pendampingan bagi pengelola bangunan SD se-Kecamatan Menteng, rangkaian kegiatan yang akan dilakukan lainnya adalah workshop pemeliharaan bangunan bagi pengelola rumah ibadah, kunjungan ke panti asuhan, donor darah hingga pelaksanaan seminar 'Economic Analysis of Building Maintenance.'
Ia berharap bangunan yang melibatkan kepentingan masyarakat juga diperhatikan. Sosialisasi dan transfer ilmu tentang pengelolaan bangunan pun diharapkan juga bisa bermanfaat untuk para pengelolanya.