Kamis 07 May 2015 19:53 WIB

Realisasi Rel Tangerang-Bandara Terancam Molor

Rep: C18/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)
ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Realisasi jalur kereta api (KA) yang bakal menghubungkan Tangerang dan Bandara Soekarno-Hatta terancam molor. Pasalnya, hingga kini belum satupun rel yang terlihat di pembangunan jalur KA tersebut.

Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops I, Bambang Setyo Prayitno belum bisa memastikan waktu selesainya pembangunan jalur KA tersebut. Katanya, PT KAI masih terhambat masalah pembebasan lahan.

"Saya nggak tahu juga kapan pembebasan lahan itu bisa selesai," kata Bambang kepada Republika, Kamis (7/5) di Tangerang.

Meski demikian, Bambang mengaku kalau proses pembangunan rel tersebut masih tetap berjalan. Tambahnya, PT KAI beserta pihak terkait juga terus melakukan sosialisasi terkait pembebasan lahan tersebut.

Seperti diwartakan sebelumnya, berdasarkan pantauan dilapangan, proyek pembangunan rel tersebut terlihat mandek. Bahkan bentuk fisik stasiun di lokasi pembangunan belum terlihat.

Hingga saat ini yang baru terlihat adalah galian dan penempatan pondasi stasiun. Padahal, pengerjaan pembangunan stasiun di bandara telah dimulai pada 2014 lalu, tepat saat pintu M1, jalur masuk dan keluar bandara resmi ditutup.

Meski demikian, Bambang membantah kalau proses pembangunan berjalan di tempat. Bambang bersikeras kalau pembangunan masih terus berjalan hingga kini.

"Ya progres juga kan gak dilihat dari bentuk fisik, pembebasan lahan juga progres kan," kilahnya.

Seperti diketahui, pembangunan perlintasan kereta api Tangerang ke Bandara Soekarno-Hatta sudah dimulai sejak 2013 lalu. Rencananya jalur tersebut siap di gunakan pada 2016 mendatang.

Pembangunan rel merupakan satu dari lima poin Grand Design pengembangan bandara Soekarno-Hatta. Selain stasiun kereta bandara, perluasan Terminal 3 atau T3 Ultimate, pembangunan integrated building, pemugaran Terminal 1 dan Terminal 2, serta pengoperasian automated people mover system (APMS) juga masuk dalam grand design tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement