REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus Direktur Eksekutif SNH Advocacy Center, Sylviani Abdul Hamid merasa prihatin dengan adanya lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad SAW di Amerika Serikat. Ia menilai, negara bagian Amerika Serikat, Texas lalai dengan membiarkan lomba yang menghina umat Islam tersebut.
"Bahkan, acara tersebut dapat berlangsung tanpa ada halangan dari pemerintah," katanya, Kamis, (7/5).
Padahal, ujar Sylvi, lomba menggambar Nabi itu ancaman atas kerukunan beragama. Lomba tersebut juga bertentangan dengan nilai-nilai tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB. “Amerika sebagai negara yang katanya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia seharusnya menjadi contoh penegakan HAM, bukan malah mencontohkan penodaan terhadap Agama Islam melalui lomba gambar Nabi."
Pembuatan karikatur Nabi Muhammad merupakan pelecehan terhadap agama dan umat Islam. Sebab, selama ini Nabi Muhammad adalah tauladan yang dihormati dan dijunjung tinggi oleh umat dan haram digambarkan secara visual.
Seperti diketahui, kontes lomba karikatur Nabi Muhammad SAW digelar di Curtis Culwell Center, Garland, Texas, Amerika Serikat pada Ahad, (3/5) waktu setempat. Lomba ini diselenggarakan oleh America Freedom Defense Initiative sebuah organisasi yang aktif menyebarkan kebencian terhadap Muslim.