REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Direktur Jenderal (Dirjen) Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata Ahman Sya menyatakan, budaya memberi kontribusi bagi peningkatan daya tarik wisata daerah sebesar 60 persen.
"Selain itu, budaya juga merupakan modal dasar memperkokoh dan mempererat persaudaraan," katanya, saat pembukaan Indonesia City Expo 2015, di Ambon, Rabu (6/5).
Menurut dia, kekayaan alam menyumbang 25 persen dan lima persen merupakan kontribusi dari barang kerajinan.
Pengembangan wisata daerah tidak bisa hanya mengandalkan kekayaan alam, tetapi harus ditunjang pertunjukan budaya, yang sudah terbukti sangat digemari wisatawan.
Ahman menyatakan kegiatan Rekernas APESKI, Indonesia City Expo, pawai dan pentas budaya yang digelar juga meningkatkan daya tarik wisata Kota Ambon.
"Jika peserta yang hadir di Ambon minimal 70 dan setiap kontingen 50 orang maka kurang lebih 3.500 wisatawan nusantara hadir dan beraktiVitas di Ambon," ujarnya.
Perlu juga dicatat bahwa kehadiran wisatawan itu menimbulkan transaksi keuangan untuk hotel dan penginapan, kuliner, cinderamata, trasportasi, dan lainnya.
"Setiap peserta, contohnya, mengeluarkan Rp 700 ribu maka uang yang berputar di Ambon selama kegiatan sebesar Rp2 miliar. Hal ini tentu berdampak pada para pelaku usaha yang beraktivitas di Ambon," tandasnya.
Dijelaskannya, menghitung nilai tambah peningkatan pariwisata daerah sangat mudah, semua tergantung jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Nilainya akan bertambah jika kunjungan wisatawan mancanegara lebih besar dari nusantara, karena perputaran uang untuk wisatawan mancanegara kurang lebih 1.200 dolar. nilai tersebut jelas akan meningkat," kata Ahman.