Rabu 06 May 2015 19:46 WIB

Korban Keracunan Makanan di Tasikmalaya Sudah Boleh Pulang

Warga Kampung Cijaringao, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya yang keracunan makanan diinfus di posko penampungan. Rabu (6/5). (Republika/Septianjar Muharam)
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Warga Kampung Cijaringao, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya yang keracunan makanan diinfus di posko penampungan. Rabu (6/5). (Republika/Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebagian warga yang mengalami keracunan makanan di Tasikmalaya sudah diperbolehkan pulang. Camat Sukaraja Ajo Sujono mengatakan, aparat kecamatan, kepolisian dan desa terus memantau perkembangan warga yang mengalami keracunan.

Sebagian korban, lanjut dia, sudah membaik dan diperbolehkan pulang, sedangkan yang dirawat di Rumah Sakit swasta bukan karena kondisinya parah, tetapi karena permintaan anaknya yang ingin maksimal penanganan medisnya.

"Kalau yang dirawat di Rumah Sakit itu atas anjuran anaknya yang bekerja di Rumah Sakit tersebut, dan sekarang kondisinya pun sudah berangsur membaik," katanya, Rabu (6/5).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dr Oky Zulkifli mengatakan, kesimpulan sementara warga Kampung Cijaringao, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, yang mengalami keracunan itu diduga dari makanan yang dikonsumsinya.

Ia mengatakan, tercatat ada 46 warga mengalami keracunan, 11 orang diantaranya dirawat di posko kesehatan gedung Madrasah, tiga orang di Puskesmas Sukaraja, dan satu orang dibawa ke Rumah Sakit Swasta Kota Tasikmalaya.

Diduga mereka menyantap nasi bungkus yang dibagikan dalam acara Rajaban di Kabupaten Tasikmalaya akhir pekan lalu. Korban harus mendapatkan penanganan medis.

Pihaknya telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga untuk memastikan penyebab keracunan massal itu melalui uji laboratorium.

"Kita uji lab dengan mengambil sampel makanan, kemudian muntahan korban untuk mengetahui penyebab pastinya warga keracunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement