REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran melanda ruang Birawa, Hotel Bidakara pada Jumat (1/5) lalu. Atas kejadian tersebut, manajemen Hotel Bidakara selaku pengelola angkat bicara.
"Kita bukan mau counter tentang pemberitaan dan kabar yang beredar. Kita hanya ingin membeberkan fakta tentang peristiwa tersebut," ujar Antonius Eko, General Manager Hotel Bidakara kepada wartawan, di Jakarta.
Lebih lanjut Solichin dari divisi Safety and Secuity Hotel Bidakara memaparkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.37 WIB. Api bermula dari salah satu stand peserta pameran. Kala itu suasana ruang yang tengah dijadikan pameran "Bidakara Wedding Expo" tidak terlalu ramai karena acara belum resmi dibuka.
Karena material para stand peserta pameran banyak yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar, tak pelak membuat api dengan mudah menyebar. Melalui material itu, api melompat ke tiga stand lainnya.
"Jadi yang terbakar sebenarnya hanya empat stand itu saja, bukan ruangan sepenuhnya," kata dia.
Solichin mengakui bahwa saat itu mayoritas orang yang ada di dalam gedung adalah wanita. Karena sebagian besar laki-laki sedang pergi shalat Jumat.
"Tapi bukan berarti kita tidak ada tindakan. Tim kita langsung bergerak menggunakan semua APAR (Alat Pemadam Kebakaran) yang ada. Mulai dari hydrant di dalam ruangan dan lainnya," jelasnya.
Namun karena banyak material yang terbakar merupakan bahan campuran kimia seperti styrofoam dan satin, membuat api tidak bisa langsung padam.
"Harus pake CO2 baru bisa, tapi api muncul di tempat lain," kata dia.
Tak berapa lama petugas dari dinas pemadam kebakaran tiba. Bersama dengan petugas internal, mereka kemudian berhasil menjinakkan api sekitar pukul 14.15 WIB.
Saat ini pihak pengelola masih menunggu laporan dari tim Labfor Polres Jakarta Selatan.