REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyatakan waspadai longsor susulan di lokasi ledakan pipa gas bumi milik PT Star Energy, di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
"Kemungkinan longsor susulan itu ada, karena sisa bukit yang retak di atas lokasi itu merupakan titik-titik rawan longsor," kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung Marlan, di lokasi kejadian, Rabu (6/5).
Ia menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah longsor tersebut dikarenakan aktivitas geothermal atau panas bumi yang dilakukan oleh PT Star Enery. "Apakah itu dipengaruhi oleh geothermal, saya tidak bisa jawab. Itu harus ke ahlinya yakni ke orang Geologi," ujar dia.
Pipa panas bumi yang ada di lokasi longsor sendiri, menurut dia, sejak kejadian retakan sudah dihentikan. Sejak ditemukan retakan di lokasi kejadian pihaknya juga sudah menginstrusikan warga untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
"Sejak kemarin ada retakan sudah A1 dan kita langsung informasikan ke warga, kalau malam mereka tidur di tenda dan masjid. Hanya kemarin cuaca cerah jadi beberapa warga ada yang kembali ke rumah dan ternyata longsor," kata dia.
Ia menambahkan, kediaman warga Kampung Cibitung RT01 RW 05 yang tertimbun material longsor mencapai 13 hektare.