REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan telah menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar untuk menerjunkan tim dan menangani bencana tanah longsor di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jabar. Jadi, BPBD Jabar sudah mengirimkan personel, logistik, dan peralatan light tower untuk penerangan di lapangan.
"Jadi, petugas dapat bekerja hingga malam untuk evakuasi dan pertolongan kepada korban," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Selasa malam, (5/05).
Selain tim BPBD, kata Aher, personil yang bertugas di lokasi kejadian antara lain dari TNI, Polri, Basarnas, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Pada kesempatan yang sama, Aher membantah bahwa korban tewas akibat bencana dimaksud mencapai delapan orang. Hal ini didasarkan laporan resmi yang diterimanya dari petugas BPBD Jabar di lokasi bencana. Korban sementara, terevakuasi satu orang meninggal dunia, empat luka berat, empat luka ringan. Longsor juga menyebabkan delapan rumah warga tertimbun.
"Sementara jumlah kerugian sedang proses assesment petugas BPBD Jabar," kata Aher.
Longsor tersebut, terjadi di Kampung Cibitung, RW 15, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan. Longsor terjadi pukul 14:38 WIB. Longsoran diperkirakan akibat hujan atau pipa yang bocor dan menimpa rumah penduduk. Juga menjebol saluran pipa panas bumi milik PY Star Energy Geothermal.
"Kami berusaha agar korban dan keluarga tertangani secara baik. Juga diupayakan agar tidak ada longsor susulan di lokasi," katanya.