Selasa 05 May 2015 17:17 WIB

42 Desa di Bandung Barat Rawan Pangan

Rep: c12/ Red: Ani Nursalikah
rawan pangan (ilustrasi)
rawan pangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Sebanyak 42 desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terbilang rawan pangan. Rawan pangan yang dimaksud ialah desa-desa tersebut kesulitan mengakses pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Jawa Barat, Dewi Sartika menjelaskan, 42 desa tersebut termasuk yang paling miskin di Kabupaten Bandung Barat sehingga sangat sulit mengakses pangan.

"Tapi kita coba bantu dengan adanya lumbung pangan di desa-desa," ujar dia, Selasa (5/5).

KBB belum memiliki lumbung pangan. Namun, sayangnya, Dewi enggan menyebutkan desa mana saja di KBB yang rawan pangan. Lanjut dia, kerawanan pangan tersebut terlihat dari beberapa indikator.

Misalnya, melalui jumlah penderita kekurangan gizi di posyandu. Selain itu, juga dengan memantau jumlah ibu hamil yang kekurangan energi kronis di posyandu tersebut.

Menurut dia, potensi rawan pangan itu memang selalu ada di beberapa daerah di Jabar, termasuk di KBB. Ada beberapa indikator yang digunakannya dalam melihat kerawanan pangan, seperti konsumsi energi, pendapatan, perempuan buta huruf, akses terhadap air, listrik, jalan yang bisa dilalui roda empat, pasar serta gizi buruk bagi anak.

Untuk mengatasi kerawanan pangan tersebut, pihaknya bakal membangun lumpung pangan, atau gudang pangan kecil berukuran 4x6 meter di tiap desa.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement