Senin 04 May 2015 19:32 WIB

Langkah Dirjen Pemasyarakat Mundur Diapresiasi

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo (kanan), dan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM Handoyo sudrajat berbincang disela-sela acara penandatanganan kerjasama nota kesepahaman antara BI dan Kemenkum dan HAM, Jakarta, Kamis (18/9). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo (kanan), dan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM Handoyo sudrajat berbincang disela-sela acara penandatanganan kerjasama nota kesepahaman antara BI dan Kemenkum dan HAM, Jakarta, Kamis (18/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Muzammil Yusuf mengapresiasi langkah Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Handoyo Sudrajad yang menundurkan diri dari jabatan. Anggota komisi bidang hukum itu menilai, alasan mundur Handoyo sangat logis dan bisa diterima.

"Saya mengapresiasi ada kejujuran dari yang bersangkutan. Menkumham (Yasonna Laoly) perlu menghormati langkah tersebut," katanya saat dihubungi, Senin (4/5).

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Yasonna harus menjadikannya sumber informasi untuk membenahi pemasyarakatan. Handoyo, kata dia, pasti tahu banyak tentang kebobrokan yang ada di lapas. Hal inilah yang harus dimanfaatkan untuk menerima masukan darinya.

"Karena kalau merasa tidak mampu harusnya bisa menilai. Ini titik cerah pembenahan lapas," ujar Dewan Syuro PKS tersebut.

Muzammil menilai, alasan Handoyo yang menyebut anggaran tidak turun dari Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan merupakan evaluasi bagi semua pihak. Sebab, kata dia, anggaran untuk pemasyarakatan memang tak banyak.

"Memang anggaran lapas selama ini sedikit. Yang beliau (Handoyo) katakan adalah evaluasi bagi DPR dan pemerintah," ujar dia.

Sebelumnya, Handoyo menyatakan mundur dari Dirjen Pemasyarakatan. Tidak turunnya anggaran dari Ditjen Anggaran untuk biaya pengamanan di Lapas Nusakambangan menjadi alasannya. Selain itu, dia juga merasa gagal saat ada beberapa petugas lapas justru terlibat dalam jaringan narkoba Freddy Budiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement