Senin 04 May 2015 06:48 WIB

Jokowi akan Luncurkan Program Listrik 35 Ribu MW di Bantul

Rep: Heri Purwata/ Red: Hazliansyah
 Presiden Jokowi memberikan sambutannya dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika di gedung Nusantara DPR, Jakarta, Kamis (23/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Jokowi memberikan sambutannya dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika di gedung Nusantara DPR, Jakarta, Kamis (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo hari ini Senin (4/5) dijadwalkan akan meluncurkan "Program 35.000 MW untuk Indonesia" di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Peluncuran pembangunan pembangkit listrik ini ditandai dengan penandatanganan power purchased agreement (PPA), letter of intent (LoI), serta groundbreaking dari sejumlah proyek pembangkit listrik.

Demikian dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said di Yogyakarta, Ahad (3/5) malam. Di Pantai Samas akan didirikan 20-30 kincir angin dengan ketinggian masing-masing kurang lebih 200 meter dan menghasilkan 50 megawatt (MW).

Dijelaskan Sudirman, untuk membangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Pantai Samas membutuhkan investasi sebanyak Rp 1,5 triliun. Selain di Samas, PLTB juga didirikan di Sidrap, Sulawesi Selatan. Diharapkan dalam waktu tiga tahun, pembangunan PLTB sudah selesai dan dapat menghasilkan listrik 50 MW.

Untuk membangun PLTB, kata Sudirman, pihaknya sudah meminta izin kepada Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Beliau menyarankan agar pendirian PLTB tidak menganggu pertanian, wisatawan khususnya terbang layang," kata Sudirman.

Sudirman menjamin lahan tempat didirikan kincir angin akan tetap hijau dan pemandangannya akan tetap cantik. "Kita akan mengalahkan Belanda dengan banyak kincir angin," kelakar Sudirman.

Pendirian kincir angin di Pantai Samas ini tidak terlepas dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang telah berhasil mengembangkan kincir angin yang dapat menghasilkan listrik 500 watt.

Bahkan kicir tersebut telah berhasil menumbuhkan usaha kecil menengah (UKM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement