Ahad 03 May 2015 19:57 WIB

16 Warga Aceh Masih Diisolasi Akibat Difteri

Imunisasi difteri
Foto: antara
Imunisasi difteri

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Sebanyak 16 warga Aceh masih harus diberikan pengobatan secara berkelanjutan karena positif mengidap difteri (penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan bagian atas).

Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, Raihan mengatakan, 16 warga di Aceh mengidap penyakit difteri tersebut merupakan kasus ditangani sejak 2010-2015.

"Terakhir kita merawat Januari 2015. Ada masih 16 orang dimulai 2010, jadi pasien tersebut mesti diisolasi minimal dua pekan. Kita beri pengobatan antidifteri serum dan antibiotik," katanya, Ahad (3/5).

Hal itu disampaikan disela-sela seminar Pro-Kontra Halal Haram Imunisasi bersama Ikatan Dokter dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Aceh yang turut diisi pemateri penyuluh agama dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) daerah setempat.

Raihan menyampaikan, selain diberi pengobatan antidifteri serum dan antibiotik kasus tersebut terus dipantau dalam masa akutnya. Apabila dalam masa pengobatan penderita tidak mengalami komplikasi maka yang bersangkutan dipulangkan tetapi wajib melakukan kontrol ke dokter.

Dari sekian banyak kasus di Aceh, tiga diantaranya adalah warga berasal dari Kabupaten Aceh Barat, dimana dua diantaranya meninggal dunia karena terinfeksi difteri dan satu orang lagi masih dalam pengobatan dan pemantauan.

Raihan menjelaskan difteri merupakan fenomena gunung es yang dapat menular kepada orang lain yang berada di sekitarnya, karena itu setiap ditemukan kasus maka pihak dinas daerah setempat akan turun melakukan pelacakan, vaksinasi dan edukasi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement