REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Bhayu Subrata mengaku grogi saat menerima penghargaan dan berbicara di atas panggung acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2014, di Djakarta Theatre, Kamis (30/4) malam.
Penggagas One Day One Juz (ODOJ) ini juga senang mendapat penghargaan dari Republika bersama kawannya, Pratama Widodo. “Saya sangat senang,” ujar Bayu saat ditemui Republika.
Ia juga mengatakan, penghargaan ini bukan hanyan untuk pribadinya maupun kawannya, Widdodo. Menurutnya, penghargaan tersebut miliki ODOJers yang selama ini sudah mengembangkan ODOJ ke seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.
Bayu mengungkapkan, sudah mempersiapkan kata-kata yang kelak ia sampaikan ketika menerima penghargaan dan berbicara di atas panggung. Dia mengaku sudah menyiapkan poin-poin yang akan disampaikan di depan publik itu. “Sudah disiapkan, cuman tadi agak grogi, jadi ada yang terlupa,” kata Bayu.
Bayu mengaku, banyak hal yang ingin disampaikan ihwal pentingnya membaca Alquran. Hanya saja, kata dia, pendapat-pendapatnya yang ingin dikatakannya itu terlupa. Meski terlupa, Bayu tetap merasa bersyukur dengan segala hal yang diterimanya.
Setelah menerima penghargaan tersebut, Bayu menyatakan telah memiliki rencana. Menurutnya, dia bersama Widodo akan berkumpul dengan pengurus DPP ODOJ di Jakarta. Menurutnya, pertemuan ini merupakan wujud silaturahim antara mereka dengan pengurus ODOJ Pusat.
Anugerah Tokoh Perubahan merupakan agenda tahunan yang telah dihelat Republika sejak 2005. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang dalam kiprah kehidupannya memberi manfaat kepada masyarakat dan negara Indonesia.
Untuk 2014 sejumlah nama terpilih sebagai Tokoh Perubahan versi Republika. Mereka adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Penggagas One Day One Juz Bhayu Subrata dan Pratama Widodo, serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.