Jumat 01 May 2015 17:05 WIB

Kopaskhas Siap Diturunkan Bantu Evakuasi Korban Gempa Nepal

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).  (Antara/Rosa Panggabean)
Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu regu Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU disiagakan untuk membantu mengevakuasi WNI dan korban gempa yang terjadi Nepal.

Satu regu Kopaskhas TNI AU itu akan membantu tim dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam melakukan evakuasi tersebut.

Pengiriman satu regu Kopaskhas ini beiringan dengan pengiriman tim Kemanusian dan Evakuasi serta bantuan Kemanusiaan dari PMI, BNPB, Kemenkes, dan Kemenlu. Secara total, jumlahnya mencapai 69 orang.

Selain itu, pengiriman pasukan khusus milik TNI AU itu juga berbarengan dengan pemberian bantuan sebanyak 9,1 ton dari pemerintah Indonesia, termasuk 1,6 ton bantuan makanan siap saji dari TNI.

Pengiriman bantuan itu pun berjalan dengan mulus lewat Pesawat Boeing 737-400 A7305 milik TNI AU, yang mendarat mulus di Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, pada Kamis (30/4) waktu setempat.

Secara khusus, bantuan itu diserahkan oleh Komandan Rombongan Bantuan Misi Kemanusiaan, Letkol Pnb Indan Gilang, kepada perwakilan militer Nepal.

Penyerahan bantuan ini pun disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh merangkap Nepal, Iwan Winata Atmaja.

''Kami telah menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut kepada perwakilan militer Nepal. Nantinya, bantuan itu akan disalurkan secara langsung kepada korban bencana gempa bumi Nepal oleh militer Angkatan Darat Nepal,'' kata Indan, Jumat (1/5).

Terkait keberadaan tim Kopaskhas, Indan menambahkan, tim tersebut akan tetap berada di Nepal untuk membantu evakuasi WNI dan korban gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter yang sempat mengguncang Nepal.

Tim Paskhas ini memiliki kemampuan SAR dan evakuasi di wilayah bencana. Sebelumnya, TNI  telah mengirimkan delapan orang personel Paskhas dan 10 personel tenaga medis.

Sementara tim lain dari Pesawat Boeing 737-400 A-7305, yaitu sebanyak 12 orang kru pesawat akan terbang ke Dhaka, Bangladesh, dan tetap stand by disana.

Nantinya 12 kru pesawat itu akan dibagi menjadi dua tim. Selain itu, tim evakuasi dari TNI AU juga akan terus terlibat dalam upaya pemulangan WNI dari Nepal.

''Kami akan melakukan evakuasi WNI yang berada di Nepal, selanjutnya akan kami kumpulkan disini untuk diterbangkan ke Indonesia. Di sini (Nepal) akan kami siapkan satu regu Paskhas yang memiliki kemampuan SAR dan evakuasi daerah bencana yang memiliki tingkat kesulitan tinggi,'' jelasnya.

Hingga saat ini, setidaknya masih ada sekitar 96 WNI yang masih berada di Nepal. 31 orang merupakan WNI yang menetap di Nepal, sementara 65 orang merupakan pendatang yang baru tiba di Nepal.

Dari 31 orang WNI yang menetap di Nepal, 24 orang sudah bisa dihubungi dan dalam kondisi baik, sementara tujuh lainnya belum dapat dihubungi. Sedangkan untuk 65 orang, 37 WNI sudah dapat dihubungi, 9 WNI tidak dapat dihubungi, sedangan 19 WNI sudah keluar dari Nepal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement