REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sekitar 2.000 buruh di Kabupaten Tangerang, Banten bergerak ke Istana Negara di Jakarta Pusat mengunakan 89 bus yang disewa melewati jalan tol Jakarta-Merak untuk memperingati hari buruh "May Day".
"Ada sekitar 400 buruh lainnya mengunakan sepeda motor ikut bergabung melintasi jalan Daan Mogot kemudian sampai di Grogol dan Tomang dan bersatu dengan rekan lainnya," kata Pengurus DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Tangerang Gatot Subagyo di Tangerang, Jumat (1/5).
Dia mengatakan para buruh tersebut datang ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Selain ke Istana Negara para buruh Kabupaten Tangerang itu juga menyampaikan aspirasi kepada anggota DPR RI agar dapat membuat payung hukum penghapusan tenaga kerja kontrak.
Dalam menyampaikan aspirasi itu, para buruh juga bersama dengan rekan mereka dari Kabupaten Serang, Bogor dan Kabupaten Karawang, Jabar.
Para buruh yang mengunakan sepeda motor dikawal aparat Polresta Tangerang dan selama perjalanan hingga perbatasan Kota Tangerang dengan DKI Jakarta tidak mengalami kendala.
Para buruh membawa spanduk dan selebaran serta bendera masing-masing serikat buruh yang diikat pada sepeda motor.
"Sejak Kamis (30/4) malam kami sudah mempersiapkan semua atribut yang hendak dibawa ke Jakarta sebagai pendukung dalam menyampaikan aspirasi itu," katanya.
Dia menambahkan para buruh menetapkan tiga lokasi berkumpul saat "May Day" yakni di Balaraja, simpang tol Bitung, Kecamatan Curug dan di Pusat Pemerintahan di Kecamatan Tigaraksa.
Menurut dia, tuntutan buruh yakni menolak rencana pemerintah terkait setiap dua tahun sekali kenaikan upah minimum kabupaten (UMK).
Tuntutan lain adalah merevisi total UU Nomor 2/2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), serta meminta perlindungan negara terhadap korban PHK massal.