REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Tifoid atau tipus adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Salmonella thypi. Direktur Coalition against Typhoid (CaT) yang berbasis di Sabin Vaccine Institute, Amerika Serikat, Imran Khan mengatakan vaksin dapat memberikan solusi cepat untuk penderita penyakit tifoid.
"Vaksin konjugat yang telah mendapatkan lisensi untuk digunakan di India bisa menjadi solusinya," kata Khan dalam Konferensi Internasional Tifoid dan Penyakit Non-Typhoid Salmonella IX yang bekerja sama dengan Bio Farma di Nusa Dua, Jumat (1/5).
Khan menambahkan bahwa masih ada enam vaksin lainnya yang sedang diuji klinis untuk mengobati penyakit tifoid ini. Keenam vaksin ini ke depannya akan mendapatkan lisensi supaya bisa digunakan di masing-masing negara pembuat vaksin pada 2018. CaT dan mitranya, termasuk Bio Farma akan mengamankan kebijakan imunisasi dan komitmen dukungan finansial untuk vaksin tifoid konjugat.
Direktur Utama Bio Farma, Iskandar mengatakan bahwa perusahaannya memiliki ekspertis dan pengalaman dalam hal ini. Perusahaan produsen vaksin terbesar di Indonesia ini bisa mempercepat kapasitas risetnya.
"Selain vaksin tifoid konjugat, kami juga mengembangkan vaksin rubella dan campak atau Measles Rubella (MR)," kata Iskandar.
Vaksin tifoid konjugat akan memberikan perlindungan efektif kepada kelompok berisiko tinggi. Anak-anak sejak usia enam bulan sudah bisa mendapatkan vaksin ini, sehingga perlindungan untuk mereka bisa lebih lama. Vaksin konjugat bisa mencegah 90 persen kasus dan kematian tifoid dengan perkiraan bisa menyelamatkan 190 ribu nyawa per tahun.