REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersama Pratama Widodo, Bhayu Subrata terpilih sebagai salah satu Tokoh Perubahan 2014 Republika, yang puncak acaranya digelar di Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis (30/4) malam. Keduanya terpilih karena terobosan program tilawah yang mereka gagas, One Day One Juz (ODOJ).
Bhayu menceritakan program ini tercetus pada 2007. Muslim asal Banjarnegara ini awalnya ingin membiasakan diri tilawah satu juz per hari.
''Sebelum saya mengajak orang lain, saya ingin menargetkan diri saya sendiri dulu. Ketika saya sudah terbiasa dengan satu juz per hari, baru saya berani mengajak orang lain,'' kata dia, Kamis (30/4).
Ia mengaku menggunakan rumus dua kali lima. Yaitu dua lembar setiap shalat lima waktu. Sehingga setiap selesai shalat lima waktu, tilawah sebanyak dua lembar. Dengan begitu satu juz (10 lembar) akan terpenuhi dalam sehari.
Sekitar tahun 2009 ia mulai memberanikan diri untuk syiar. Ia menyebarkan seruan ODOJ ini via SMS. Ratusan nomor ia kirimi pesan setiap hari sebagai pengingat (reminder).
Pada saat itu bentuk programnya adalah tilawah Alquran dengan juz sesuai tanggal, bisa tanggal masehi maupun hijriyah. Sehingga dalam satu bulan dapat mengkhatamkan tilawah 30 juz.
Dari program kecil tersebut, tak disangka dapat menginspirasi banyak umat muslim di Indonesia dan juga hingga ke luar negeri. Bhayu mengatakan bahwa untuk tilawah satu juz per hari bukanlah hal yang sulit. Hanya perlu dibiasakan.