Kamis 30 Apr 2015 13:37 WIB
Tokoh Perubahan Republika 2014

Nurdin Abdullah, Bangunkan Warga Bantaeng dari Tidur Panjangnya

Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nurdin Abdullah mulai memimpin Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada 2008. Ia pun langsung memoles daerah itu menjadi lebih hidup,  lebih sehat, lebih ramah dengan kehidupan warga yang kian sejahtera. Bantaeng bersolek menjadi daerah destinasi dengan tiga sumber kekayaan alam yang sekaligus dimilikinya, yakni pesisir, dataran dan pegunungan.

Ia membangunkan warga Bantaeng dari tidur panjangnya, dan kini bergerak bersama membangun daerah. Petani Bantaeng bangkit dengan penyediaan benih-benih unggul hasil rekayasa dan penelitian terpadu para ahli. Dan jebolann Kyushu University Jepang ini,  satu di antara para ahli itu.

Pelayanan kesehatan prima dihadirkannya dengan membangun Brigade Siaga Bencana (BSB). BSB ini gabungan dari tenaga medis, pemadam kebakaran dan dinas sosial yang siaga 24 jam. Berkat BSB, Bantaeng kini bisa menekan angka kematian ibu menjadi nol. Sebaliknya, dalam setahun tercatat ada 60 orang ibu yang melahirkan di ambulans.

Ayah tiga putra ini banyak menghabiskan waktunya blusukan ke kampung-kampung menemui warganya. Jika tidak, selepas shalat Subuh, ia membuka lebar pintu rumah pribadinya maupun rumah jabatannya untuk menerima siapapun yang ingin bertemu dengannya.

Pria kelahiran Pare-Pare 7 Februari 1963 ini berhasil mengubah Bantaeng menjadi daerah yang menonjol di Sulawesi Selatan. Bahkan, kini Bantaeng menjadi 'laboratorium' pilihan 104 kabupaten kota yang melakukan studi banding selama 2014.

Pembangunan yang mengutamakan kearifan lokal, itulah yang dilakukan Nurdin. Karenanya, ia belum terpikir untuk membangun mal, lapangan golf dan berbagai simbol hedonisme lainnya. ''Biarkan perekonomian masyarakat dulu yang tumbuh, baru kita bangun yang lainnya,'' kata Nurdin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement