REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Per 1 Mei sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) siap menjual Pertalite. Namun, masyarakat di Regional I atau Sumatra Bagian Utara belum dapat menikmati bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 90 itu.
"Kita belum ada rencana untuk itu (pemberlakuan Pertalite). Yang jelas, rencananya akan di (Pulau) Jawa dulu. Dan itu (pemberlakuan), kebijakan pusat terkait waktu," kata Eksternal Relation PT Pertamina Marketing Operation Region I (Sumatra Bagian Utara), Brasto Galih Nugroho kepada Republika, Rabu (29/4).
Dikatakannya, sejauh ini belum ada sosialisasi maupun rencana untuk memperkenalkan produk terbaru Pertamina itu. Ia mengatakan, Pertalite merupakan varian produk baru non-subsidi dari Pertamina.
Brasto mengaku belum mendapat banyak keterangan terkait Pertalite. "Masalah harga (di Region I) nanti menunggu kebijakan dulu dari corporate, karena itu produk non-subsidi," tutur Brasto.
Sebelumnya, Pertalite yang nantinya menggantikan Premium dibanderol dengan harga sekitar Rp 8.000 hingga Rp 8.300 per liter. Sesuai kebijakan Pertamina, Pertalite hanya akan dijual di SPBU kota-kota besar di Indonesia. Tahap pertama, penjualan Pertalite di Kota Jakarta. Bila berjalan baik, akan dilanjutkan ke daerah lain di Indonesia. Sementara, di SPBU kota-kota kecil dan pinggiran kota besar, Premium masih tetap dijual. Selain itu, Premium hanya akan dijual kepada pengendara angkutan umum.