REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyyah, Din Syamsuddin menghadiri konferensi bertajuk 'Protect the Earth, Dignify Humanity, The Moral Dimensions of Climate Change and Sustainable Development' di Vatikan, Selasa (28/4) kemarin.
Sebagai perwakilan pembicara Islam, ia menyampaikan mengenai agama Islam yang disebutnya sebagai 'Religion of Nature'. Din memaparkan Islam merupakan agama yg sangat memberi perhatian kepada alam dan lingkungan hidup.
Hal ini dijelaskannya dengan menyebut 750 ayat dari 6.666 ayat alquran yang berbicara tentang alam dan lingkungan hidup dengan segala keterkaitannya. Ia menunjukkan ayat tentang kejadian semesta, keragaman hayati, dan keseimbangan dalam penciptaan lingkungan hidup.
Dalam konferensi yang dihadiri sekitar 100 tokoh dari berbagai negara tersebut, ia juga mengajukan sejumlah prinsip moral dan etika Islam untuk pembangunan berkelanjutan dan pemuliaan lingkungan hidup. Prinsip itu mengungkapkan alam dan lingkungan hidup adalah ciptaan Tuhan dan berdimensi sakral.
Alam adalah anugerah Tuhan kepada manusia tapi manusia bukanlah pemiliknya. Manusia hanyalah penghuni yang meminjam sementara untuk ditinggali. Oleh karena itu, manusia harus memperlakukan alam secara adil dan bertanggung jawab.
Menurutnya ini bertujuan memuliakannya untuk dimanfaatkan generasi mendatang. Prinsip2 ini, menurut Din, bertumpu pada Trilogi Kehidupan yaitu Tauhid, Khilafah, dan Akhirat. Dari keyakinan tauhid ada hubungan antara Tuhan, alam, dan manusia.
Kesadaran manusia sebagai wakil Tuhan di bumi harus melakukan misi pemuliaan dan pembangunan lingkungan hidup dengan tujuan pertanggungjawaban di akhirat nanti. Di akhir pembicaraannya, ia juga mengajak semua pihak untuk membangun 'Mega Koalisi Pemuliaan Lingkungan'.
Program ini akan melibatkan baik agamawan, penentu kebijakan/politisi, pengusaha dan sebagainya untuk menjaga lingkungan. Usulannya mendapat sambutan apresiasi dan respon meriah dari seluruh undangan yang hadir.
Selain Din, pembicara lainnya adalah Rabbi David Roshen (tokoh Yahudi dari Israel), Dr. Olav Tveit (Sekjen Dewan Gereja Sedunia/WCC), Metropolitan Immanuel France (Tokoh Gereja Ortodoks), Rev. Kosho Niwano (tokoh Buddha dari Jepang), Swami Brahmanda (tokoh Hindu dari India).