REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menjelang dihentikannya penjualan premium awal Mei, premium di Denpasar mulai menghilang. Hal itu terlihat di SPBU yang mengurangi penjualan premium.
"Kami hanya melayani premium di satu pompa saja, yang lainnya sudah diganti dengan Pertamax," kata Hamimu, karyawan SPBU di Jalan Gatsu Barat, Denpasar.
Menurut Hamimu, pengalihan premium ke pertamax sebagai strategi untuk membiasakan masyarakat meninggalkan premium. Apalagi sebutnya, sebentar lagi premium akan digantikan dengan pertalite yang harganya lebih mahal dari premium.
Dari pemantauan Republika di beberapa SPBU di Denpasar, Rabu (29/4), antrean pembeli bensin lebih panjang dari biasanya. Hal itu sebagai akibat dikuranginya penjualan premium di SPBU, sementara konsumen masih bertahan membeli premium karena harganya lebih murah.
Namun sejumlah konsumen ada yang tidak sabar mengantre premium, lalu beralih ke pertamax. "Ah sudahlah biar cepat mau masuk kantor," kata Agustinus, warga NTT yang bekerja sebagai satpam di Kuta.
Petugas SPBU lainnya di kawasan Renon, mengaku tidak masalah dengan rencana pengubahan premium ke pertalite. Menurut dia, pihaknya tinggal mengosongkan tangki saja dan mengisinya dengan pertalite.