REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono memastikan tidak ada senjata api dan pengamanan radikal dalam perayaan hari buruh satu Mei esok. Unggung sebut, pihak Polda hanya akan memberlakukan pengamanan hingga level lima.
"Sesuai prosedur tetao yang ada kami akan berlakukan penindakan dari level satu hingga level lima," ujar Unggung saat memimpin apel pagi persiapan Mayday di Polda Metro Jaya, Rabu (29/4).
Penindakan ini baru akan dilakukan jika mulai ada tanda tanda ricuh dari aksi yang dilakukan. Unggung mengatakan penindakan akan dilakukan secara bertahap dari level satu hingga level lima. Namun, Unggung enggan menindak hingga level terakhir seperti memakai senjata tajam atau senjata api.
Level pertama, pihak Polda melakukan kehadiran fungsi, kehadiran fungsi nih dimaksudkan berjaganya para personil di titik keramaian. Level kedua, melakukan himbauan kepada para burug untuk tetap melakukan aksi damai. Level ketiga, kendali dengan tangan kosong lunak. Level keempat memakai tameng mika. Terakhir level lima menggunakan warter canon dan gas air mata.
Untuk pengamanan tersebut, pihak Polda menyiapkan sejumlah personil dengan security guard seperti tameng mika. Menyiapkan dua mobil water canon dan gas air mata.
Untuk mencegah adanya senjata api dan senjata tajam. Saat hendak melakukan pengamanan para personil akan diperiksa oleh pihak Propram untuk memastikan para personil yang berjaga tidak membawa alat senjata api atau tajam.