REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Direktur Utama, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Parman Nataatmadja mengatakan pihaknya akan membangun kantor cabang pada tahun 2015 di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Langkah itu didorong juga atas kondisi Unit Mikro Kecil (UMK) yang prospektif.
“Target di NTB pada tahun 2015, kita akan mendirikan cabang sendiri agar lebih fokus. Sekarang nginduk ke Denpasar,” ujarnya kepada wartawan di Lombok Tengah saat melakukan dialog dengan Komisi VI, Selasa (28/4).
Menurutnya, kondisi UMK di NTB terbilang cukup prospektif. Apalagi dengan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus di Mandalika bisa membuat UMK berkembang. Bahkan, pertumbuhan pembangunan di Kota Mataram berkembang dengan cepat. “Usaha mikro banyaknya kebanyakan perdagangan dan home industri,” ungkapnya.
Namun, ia menuturkan, perkembangan UMK di NTB belum secepat di pulau Jawa. Padahal, kondisi sumberdaya alamnya cukup banyak seperti pariwisata, tambang dan perkebunan. Oleh karena itu, kini tergantung pemerintah provinsi dan masyarakat untuk mengembangkan UMK seperti apa.
Dirinya mengatakan salah satu kelemahan di pelaku usaha mikro adalah kelemahan di sektor sumber daya manusia. Dimana, pengetahuan pedagang tergolong rendah. Sehingga, pihaknya mendorong pembinaan agar tidak berat saat menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN.
Parman mengatakan hingga Maret 2015, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 77 Miliar kepada 890 nasabah dan ke depan akan bertambah sesuai dengan potensi UMK. Selain itu, PT PNM di NTB sudah memiliki 5 kantor pembiayaan dan pembinaan UKM.